Articles by "Tembagapura"
Showing posts with label Tembagapura. Show all posts

Emas, salah satu logam mulia yang sangat berharga, adalah mineral hasil tambang yang digali di pertambangan emas. Tingginya harga emas seiring berjalannya waktu, tentu saja menjadikan nilai dari pertambangan emas juga semakin berharga. Semakin banyak eksplorasi-eksplorasi yang dilakukan untuk mencari lumbung emas, terutama di Indonesia yang penuh akan sumber daya alam ini.

Selain pertambangan batu bara dan pertambangan nikel yang memang sedang naik daun karena kebutuhan akan baterai, pertambangan emas menjadi salah satu pertambangan yang sudah sejak lama menjadi faktor utama pertambangan. Bahkan, perusahaan-perusahaan tambang emas seperti Antam, harga sahamnya juga akan cenderung dipengaruhi naik turunnya harga emas dunia.

Di Indonesia sendiri, pertambangan emas ada banyak dan menjadi salah satu yang berperan dalam ekosistem industri pertambangan Indonesia. Berikut adalah 10 perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia.

1. PT Freeport Indonesia

Tambang Emas Terbesar di Indonesia Freeport Indonesia


PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah perusahaan tambang mineral yang merupakan afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). PTFI beroperasi di kawasan mineral Grasberg di Papua, yang dikenal sebagai salah satu lokasi tambang emas terbesar di dunia. Saat ini, perusahaan sedang dalam fase akhir penambangan terbuka di Grasberg dan tengah mengembangkan beberapa tambang bawah tanah berkadar tinggi yang berkelanjutan. Konsentrat yang dihasilkan, yang mengandung tembaga, emas, dan perak, dipasarkan secara global, terutama ke smelter tembaga domestik, PT Smelting.

2. PT Merdeka Copper Gold (MDKA)


PT Merdeka Copper Gold atau yang biasa disebut dengan MDKA, sesuai dengan nama emitennya di bursa efek Indonesia. MDKA adalah pengelola resmi Tambang Tujuh Bukit Banyuwangi atau yang biasa juga disebut Tambang Tumpang Pitu, salah satu lokasi tambang terbesar di Indonesia setelah Grasberg di Papua.

Peningkatan jumlah sumber daya mineral di Proyek Tembaga Tujuh Bukit menunjukkan bahwa cadangan emas terindikasi meningkat dari 9,4 juta ounces menjadi 16,1 juta ounces. Saat ini, total sumber daya mineral emas di proyek ini mencapai 27,9 juta ounces, meningkat dari sebelumnya yang sebesar 27,4 juta ounces. Kenaikan signifikan ini mencerminkan komitmen kuat Grup Merdeka dalam mengembangkan proyek dan operasi tambang emas yang berkelanjutan.

3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

PT Aneka Tambang atau yang biasa juga disebut dengan Antam adalah perusahaan BUMN yang berfokus pada penambangan berbagai mineral, terutama logam-logam mulia seperti emas dan perak. Sepertinya sudah sangat umum untuk masyarakat kita mendengar emas Antam di keseharian, karena memang yang saat ini menjadi acuan utama harga emas di Indonesia adalah emas dari Antam ini.

Berdasarkan laporan terbaru, PT Antam, yang merupakan anggota Holding pertambangan BUMN PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), memiliki tambang emas yang signifikan di Indonesia. Antam mengelola konsesi tambang emas di Jawa Barat, khususnya di Pongkor dan Papandayan. Hingga akhir 2023, total cadangan bijih emas yang dimiliki Antam mencapai 860 ribu dry metrik ton (dmt), yang setara dengan 5,72 ton logam emas insitu (contained metal). Selain itu, total sumber daya mineral emasnya mencapai 5,14 juta dmt bijih emas, setara dengan 22,68 ton logam emas insitu.

4. PT United Tractors Tbk (UNTR)

PT United Tractors yang merupakan anak perusahaan PT Astra International ini selain bergerak dalam bisnis alat berat, juga memiliki tambang mineral, dan salah satu mineral tersebut adalah emas. Meskipun terkenal dengan bisnis penjualan berbagai jenis alat berat dari merek alat berat dunia, tambang emas yang dimiliki oleh UNTR ini juga tidak main-main.

Seperti halnya beberapa perusahaan raksasa lainnya, UNTR juga membagi sektor bisnisnya ke anak perusahaan. Bisnis pertambangan emas dari UNTR dijalankan oleh anak perusahaannya, yaitu PT Agincourt Resources (PTAR). United Tractors menjadi pengendali utama PTAR karena memiliki saham sebesar 95%. PTAR sendiri mengoperasikan dan mengelola tambang emas Martabe yang berlokasi di daerah Tapanuli Selatan provinsi Sumatera Utara dengan area operasi seluas 479 hektar. Tambang emas Martabe sendiri sebenarnya baru mulai dibangun pada tahun 2008 dan mulai beroperasi dan memproduksi emas pada tahun 2012. Per Juni 2021, PTAR memiliki total 7,5 juta ounce emas dan 72 juta ounce perak serta cadangan bijih sebesar 4,5 juta ounce emas dan 39 juta ounce perak.

5. PT Bumi Resources Minerals (BRMS)

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) adalah perusahaan pertambangan multi-mineral yang beroperasi di Indonesia dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010. BRMS mengelola portofolio mineral yang beragam, termasuk tembaga, emas, seng, dan timbal, sesuai dengan informasi yang tercantum di laman resmi perusahaan. Sebagai anak perusahaan dari Grup Bakrie, BRMS telah beroperasi sejak tahun 1979 dan fokus pada penambangan di daerah Poboya, Palu.

Perusahaan ini telah memperoleh izin konstruksi dan produksi yang berlaku hingga tahun 2050, yang menunjukkan komitmen jangka panjangnya dalam industri pertambangan. Dengan izin tersebut, BRMS berupaya untuk terus mengembangkan operasionalnya dan memaksimalkan potensi sumber daya mineral yang ada di wilayah tersebut.

6. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)


PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) merupakan perusahaan induk yang berfokus pada investasi dan pengelolaan bisnis pertambangan emas serta logam mulia lainnya di wilayah Australasia. Perusahaan ini memulai operasional komersialnya pada tanggal 1 Mei 2002, di bawah kepemilikan pemegang saham pengendali utama, Jimmy Budiarto. Eksplorasi PSAB terletak di Bolangitang, Sulawesi Utara, dan Bulagidun di Gorontalo, Sulawesi. Sebagai produsen emas menengah yang dimiliki oleh Indonesia, PSAB memproduksi sekitar 200.000 ounces per tahun, yang sebagian besar berasal dari aset operasionalnya di Indonesia. Keahlian perusahaan dalam mengoperasikan, menambang, dan memahami deposit emas berkadar rendah serta sistem heap leach menjadi salah satu keunggulan kompetitifnya.

Pada tahun 2011, sekelompok prinsipal pertambangan berpengalaman mengambil langkah strategis dengan mengakuisisi serangkaian aset emas yang dianggap memiliki potensi besar. Aset awal tersebut kini telah berproduksi pada tingkat optimal, menjadikan J Resources sebagai kekuatan baru dalam industri pertambangan emas di Indonesia. Meskipun perusahaan ini saat ini berfokus pada emas, mereka menyadari bahwa pertumbuhan jangka panjang akan memerlukan diversifikasi ke logam lain dan negara lain ketika peluang muncul. Strategi ini tercermin dalam Rencana 10 Tahun yang telah disusun dan Pernyataan Visi baru mereka, yang bertujuan untuk “Mengoperasikan Perusahaan Pertambangan yang Inovatif, Berkomitmen pada Keberlanjutan, Pertumbuhan, dan Merek mereka.” Dengan pendekatan ini, PSAB berupaya untuk terus berkembang dan memperkuat posisinya di pasar pertambangan global.


7. PT Amman Mineral Internasional Tbk


(AMMAN)

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) merupakan salah satu perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia, beroperasi di Tambang Batu Hijau yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Didirikan pada 18 November 1986, AMMAN telah menunjukkan prestasi yang signifikan dalam industri pertambangan, dengan produksi mencapai 23,90 juta ons emas berdasarkan laporan JORC (Joint Ore Reserves Committee) tahun 2021. Sejak mulai beroperasi pada tahun 2000, Tambang Batu Hijau telah memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan regional, khususnya bagi Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Barat, berkat kekayaan mineral emas yang dimilikinya.

Emas yang dihasilkan oleh AMMAN tidak hanya digunakan untuk perhiasan, tetapi juga memiliki nilai tinggi karena ketahanannya terhadap noda dan korosi. Sebagai produsen emas terbesar kedua di Indonesia, AMMAN berkomitmen untuk terus mengembangkan operasionalnya dan meningkatkan produksi emas. Perusahaan ini melakukan berbagai kegiatan mulai dari eksplorasi, pengembangan, hingga pemurnian, dengan fokus pada keberlanjutan dan inovasi. Dengan cadangan berkelas dunia dan proyek-proyek yang sedang dikembangkan, AMMAN berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri pertambangan emas di Indonesia.

Itulah 7 perusahaan dengan cadangan dan produksi emas terbesar di Indonesia.


 Indonesia menempati posisi ke-10 penghasil emas terbesar di dunia dengan total produksi emas sebesar 100 metrik ton (MT) sepanjang 2024. Berikut ini deretan gunung emas yang ada di Indonesia.

Arthur GideonArthur Gideon

Diperbarui 15 Apr 2025, 12:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masuk dalam daftar 10 negara penghasil emas terbesar di dunia. hal ini berdasarkan laporan dari Investing News Network yang merujuk pada data United States Geological Survey (USGS).


Indonesia menempati posisi ke-10 dengan total produksi emas sebesar 100 metrik ton (MT) sepanjang 2024. Tambang Grasberg di Papua, hasil kerja sama Freeport-McMoRan dan pemerintah Indonesia, menjadi tambang emas terbesar di negara ini dengan produksi mencapai 1,86 juta ons emas pada 2024.

Tambang Grasberg merupakan gunung emas yang digali. Saat ini penggalian sudah tidak di atas permukaan tanah lagi tetapi sudah masuk ke dalam tanah. Terdapat lubang super besar di tambang Grasberg tersebut.

Selain Grasberg terdapat sejumlah gunung emas lain yang saat ini tengah digali oleh perusahaan tambang emas di Indonesia.

Dirangkum Liputan6.com, Selasa (15/4/2025), berikut ini deretan gunung emas yang ada di indonesia:

1. Grasberg Papua


Grasberg terletak di Pegunungan Tengah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Grasberg dikenal sebagai lokasi tambang terbuka milik PT Freeport Indonesia, salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia.

Tambang ini berlokasi di Pegunungan Tengah, Mimika, Papua Tengah, dan mencapai ketinggian sekitar 4.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Tambang Grasberg beroperasi sejak tahun 1988 dan menjadi salah satu tambang yang paling produktif di dunia. Meskipun tambang terbuka telah ditutup pada awal 2020, PTFI masih melanjutkan operasional tambang bawah tanah di wilayah tersebut.

2. Martabe Tapanuli Selatan

Gunung Martabe mengacu pada tambang emas yang terletak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Indonesia. Tambang ini juga merupakan salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia dan dikelola oleh PT Agincourt Resources. Tambang ini juga dikenal sebagai sumber penghasil perak dan tembaga.

Keberadaan lokasi ini ditemukan memiliki kandungan emas sejak 2008 dengan dimulainya konstruksi pertambangan emas di sana. Rencana produksi akan dilakukan sampai tahun 2033. Pengerjaan ini sesuai dengan adanya kontrak karya dengan pemerintah Indonesia. Luas areal tambang adalah 1.303 KM persegi.

Untuk mendukung operasi penambangan, telah diciptakan fasilitas pendukung di areal tambang. Fasilitas ini sebagian besar berada dekat dengan jalan raya trans Sumatera.

Saat ini, terdapat dua areal operasi yang berupa pit terbuka. Saat ini pun sedang dilakukan pengembangan untuk pit ketiga. Di sana juga terdapat pabrik pengolahan bijih emas yang dilakukan secara carbon in leach dengan metode konvensional.

3. Pongkor Bogor

Produksi utama emas dan perak PT Aneka Tambang Tbk atau Antam berasal dari tambang bawah tanah Pongkor, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten yang saat ini telah memulai fase pasca tambang.

Indikasi adanya deposit emas di Pongkor ditemukan oleh Unit Geomin pada tahun 1981 dan produksi dimulai pada tahun 1994 setelah ijin diperoleh pada tahun 1992.

Tambang emas Pongkor memiliki tiga urat emas utama yakni Ciguha, Kubang Cicau dan Ciurug. Metode penambangan menggunakan conventional cut and fill stoping pada urat emas Ciguha dan Kubang Cicau.

Pada urat emas Ciurug Antam menggunakan metode penambangan mechanised cut and fill dengan peralatan hydraulic jumbo drill dan load haul dump (LHD) sejak tahun 2000. Penggunaan metode mechanised cut and fill tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi namun juga menurunkan biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi.

Pada 2023, total cadangan bijih emas Antam mencapai 860 ribu dry metric ton (dmt) bijih emas atau setara 184 ribu troy oz (5,72 ton) logam emas insitu (contained metal). Sedangkan sumberdaya mineral emas Perusahaan pada tahun 2023 mencapai 5,14 juta dmt bijih emas atau setara dengan 729 ribu troy oz (22,68 ton) logam emas insitu (contained metal).

4. Halmahera, Maluku Utara

Pulau Halmahera masuk dalam daftar pulau dengan harta karun terbesar di Indonesia. Harta karun ini tentunya adalah tambang emas yang dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals atau NHM.

NHM dimiliki oleh PT Indotan Halmahera Bangkit (75%) dan 25% sisanya dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk. (Antam). Tambang emas terletak di Tambang Emas Gosowong Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara.

Tambang emas ini dikenal dengan nama Gosowong yang ditemukan dari eksplorasi greenfield di pulau Halmahera, dengan sumber daya awal 770 Koz Au pada 1996. Sumber daya meningkat menjadi 7 Moz Au pada 2020 dan telah memproduksi sekitar 6 Moz Au dengan total nilai rata-rata 25 g/t Au.

saat ini penambangan metoda tambang terbuka permukaan di Tambang Emas Gosowong sudah selesai, dan saat ini NHM sepenuhnya melaksanakan aktivitas penambangan bawah tanah di dua area produksi, yaitu Kencana dan Toguraci. 


Indonesia memiliki ladang tambang emas terbesar di berbagai wilayah, seperti Tambang Grasberg, Tujuh Bukit, Toka Tindung, Batu Hijau, dan Martabe.


Ucy Sugiarti,  1 Februari 2025 pukul 13.13 WI

Indonesia merupakan salah satu negara dengan memiliki cadangan emas terbesar di dunia. Beberapa tambang emas telah berkontribusi terhadap produksi emas nasional di berbagai wilayah. 

Setiap tahunnya, Indonesia diperkirakan menghasilkan sekitar 48 ton emas dengan cadangan emas mencapai sekitar 5% atau setara dengan 2.600 ton. 

Daftar Tambang Emas Terbesar di Indonesia

Tambang emas tersebar di berbagai daerah, terutama Papua, Nusa Tenggara Barat, Sumatra, dan Sulawesi. Berikut ini tabel dari tambang emas terbesar di Indonesia. 

NoDaftar Tambang EmasLokasi TambangPerusahaan yang Mengoperasikan
1.Tambang GrasbergMimika, Papua TengahPT Freeport Indonesia
2.Tambang Tujuh BukitBanyuwangi, Jawa TimurPT Merdeka Copper Gold Tbk
3.Tambang Toka TindungSulawesi UtaraPT Archi Indonesia Tbk
4.Tambang Emas Batu HijauSumbawa, Nusa Tenggara BaratPT Amman Mineral Nusa Tenggara
5.Tambang Emas MartabeTapanuli Selatan, Sumatera UtaraPT Agincourt Resources

Tambang Grasberg

Tambang Grasberg merupakan salah satu penghasil emas terbesar di dunia yang berada di Mimika, Papua Tengah, dikelola oleh PT Freeport Indonesia bersama dengan tambang Grasberg Cave (GBC) dan Deep Mill Level Zone (DMLZ). 

Tambang DMLZ memiliki cadangan teridentifikasi 77 juta ton dan potensi tambahan 305 juta ton, meliputi emas, perak, dan tembaga. Pada 2023, produksi emas mencapai 1,9 juta ons, sementara tembaga dapat melebihi 1,6 miliar pon selama di tahun yang sama. 

Tambang Tujuh Bukit 

Tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, dikelola oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), merupakan tambang terbuka yang mengekstraksi emas dan perak melalui metode pelindian yang efisien. 

Pada wilayah ini kaya akan mineral, termasuk tembaga dan emas. Pada 2024, tambang ini menargetkan produksi emas dan perak antara 100.000 hingga 120.000 ons, dengan capaian produksi sebesar 30.522 ons emas selama kuartal ketiga di tahun tersebut. 

Tambang Toka Tindung

Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang terbesar milik PT Archi Indonesia Tbk di Asia Tenggara dengan berada di Sulawesi Utara. Pada 2020, tambang ini telah memproduksi 1,9 juta ons emas. 

Selain itu, PT Archi Indonesia juga memiliki fasilitas pengolahan dengan kapasitas 3,6 juta per tahun dengan rencana ekspansi mencapai 8,0 juta ton pada 2025. 

Tambang Emas Batu Hijau 

Tambang Batu Hijau berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dikelola oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan mulai mengoperasikan Smelter Amman pada September 2024. Smelter ini berkapasitas 900.000 ton konsentrat tembaga dengan output 220.000 ton katoda tembaga, 18 ton emas, 55 ton perak, dan 850.000 ton asam sulfat.

Lalu, memiliki cadangan 16,6 miliar pon tembaga dan 22,5 juta ons emas, Amman mulai meluas Cebakan Elang pada 2027 untuk menggantikan Batu Hijau yang diperkirakan habis pada 2030. Elang dapat memproduksi 300-430 juta pon tembaga dan 0,35-0,60 juta ons emas per tahun.

Tambang Emas Martabe

Tambang Emas Martabe di Tapanuli, Sumatera Utara, merupakan salah satu terbesar di Indonesia. Tambang ini dioperasikan oleh PT Agincourt Resources, dengan memiliki cadangan emas 8,05 juta ons dan perak 77 juta ons. 

Selain itu, Martabe memproduksi 280.000 ons emas pada 2022 dengan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi nasional. Dikenal dengan memiliki praktik operasional berkelanjutan, serta mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan yang baik dalam setiap aspek operasional tambang.

Kesimpulan

Indonesia memiliki sejumlah tambang emas besar yang telah berkontribusi secara signifikan dengan memiliki cadangan emas sekitar 5% dari cadangan di dunia. Beberapa tambang emas terbesar di Indonesia, seperti Tambang Grasberg, Tujuh Bukit, Toka Tindung, Batu Hijau, dan Martabe menunjukkan potensi besar dan kapasitas produksi yang baik. 

Secara keseluruhan, tambang ini tidak hanya menggerakan perekonomian tanah air, tetapi juga dapat menunjukkan komitmen untuk dapat menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan kerja dalam operasionalnya. 

Baca Juga: Perusahaan Tambang Terbesar di Dunia