(๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ญ๐ถ ๐ฅ๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ช ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐ด๐ฆ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฑ ๐ณ๐ข๐ฌ๐บ๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐๐ข๐ฏ๐จ๐ด๐ข ๐๐ฏ๐ฅ๐ฐ๐ฏ๐ฆ๐ด๐ช๐ข ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฆ๐ฅ๐ถ๐ฌ๐ข๐ด๐ช ๐ฑ๐ฐ๐ญ๐ช๐ต๐ช๐ฌ).
๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ: ๐๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ข ๐๐. ๐.๐. ๐๐ฐ๐ค๐ณ๐ข๐ต๐ฆ๐ป ๐ ๐ฐ๐ฎ๐ข๐ฏ.
==================================
๐ณ๐ญ๐จ ๐ฝ๐บ๐ ๐ฏ๐ฎ๐ช๐ฑ๐จ ๐๐๐๐ ๐๐พ๐๐พ๐
๐๐๐บ๐๐บ ๐ฝ๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐ฝ๐๐๐บ๐๐บ ๐ฏ๐ค๐ฏ๐ค๐ฑ๐ 1969 ๐๐บ๐๐ ๐๐
๐พ๐๐บ๐
๐ฝ๐บ๐ ๐๐พ๐
๐บ๐ ๐๐พ๐๐๐บ๐ฝ๐ ๐
๐๐๐บ ๐ป๐พ๐๐๐บ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐ ๐๐พ๐๐ป๐๐๐๐ ๐ฝ๐ ๐ฝ๐บ๐
๐บ๐ ๐๐พ๐๐๐บ๐ ๐๐๐๐บ ๐ฝ๐บ๐ ๐๐บ๐๐บ ๐ฎ๐๐บ๐๐ ๐ ๐๐
๐ ๐ฏ๐บ๐๐๐บ ๐๐บ๐๐๐บ ๐๐พ๐๐๐พ๐ผ๐๐บ๐
๐.
๐ฃ๐๐ฅ๐๐ข๐๐:
~ ๐ช๐พ๐ฝ๐บ๐๐
๐บ๐๐บ๐ ๐๐๐
๐๐๐๐ ๐ก๐บ๐๐๐๐บ ๐ฏ๐บ๐๐๐บ ๐๐พ๐ป๐บ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐ ๐๐พ๐๐พ๐๐ฝ๐พ๐๐บ๐บ๐ ๐ฏ๐บ๐๐๐บ ๐๐บ๐๐๐๐บ๐
01 ๐ฃ๐พ๐๐พ๐๐ป๐พ๐ 1961.
~ ๐จ๐๐๐บ๐๐ ๐๐๐
๐๐๐พ๐ ๐ฝ๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐พ๐ฝ๐บ๐๐
๐บ๐๐บ๐ ๐ฏ๐บ๐๐๐บ (๐๐๐๐๐บ๐๐) ๐ฝ๐บ๐
๐บ๐ ๐๐๐พ๐๐บ๐๐ ๐ณ๐ฑ๐จ๐ช๐ฎ๐ฑ๐ ๐๐บ๐๐๐๐บ๐
19 ๐ฃ๐พ๐๐พ๐๐ป๐พ๐ 1961.
~ ๐ณ๐๐บ๐๐๐๐๐ ๐๐พ๐๐๐บ๐๐บ๐บ๐ ๐๐
๐พ๐ ๐จ๐๐ฝ๐๐๐พ๐๐๐บ ๐ป๐พ๐๐
๐บ๐๐ฝ๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ๐ฝ๐บ (๐๐พ๐๐๐บ๐๐๐๐บ๐ ๐๐พ๐ ๐๐๐๐) ๐ญ๐พ๐ ๐ธ๐๐๐ ๐ ๐๐๐พ๐พ๐๐พ๐๐ ๐๐บ๐๐๐๐บ๐
15 ๐ ๐๐๐๐๐๐ 1962 ๐๐บ๐๐ ๐ป๐พ๐๐๐๐ ๐ฏ๐บ๐๐๐บ ๐ป๐พ๐
๐๐ ๐ฟ๐๐๐บ๐
๐๐๐๐พ๐๐๐บ๐๐ ๐๐พ๐ฝ๐บ๐
๐บ๐ ๐ญ๐ช๐ฑ๐จ.
~ ๐ฏ๐พ๐๐๐บ๐๐๐๐บ๐ ๐ฑ๐๐๐บ ๐๐บ๐๐๐๐บ๐
30 ๐ฒ๐พ๐๐๐พ๐๐ป๐พ๐ 1962 ๐๐บ๐๐๐บ ๐บ๐ฝ๐บ๐๐๐บ ๐๐พ๐๐พ๐๐๐บ๐๐๐
๐บ๐ ๐ฎ๐๐บ๐๐ ๐ฏ๐บ๐๐๐บ ๐๐พ๐ป๐บ๐๐บ๐ ๐๐ป๐๐พ๐ ๐๐พ๐๐๐บ๐๐๐๐บ๐.
~ ๐ฏ๐พ๐๐พ๐๐๐๐บ๐ ๐ฏ๐พ๐๐ฝ๐บ๐๐บ๐ ๐ฑ๐บ๐๐๐บ๐ (๐ฏ๐ค๐ฏ๐ค๐ฑ๐ ) 1969 ๐๐บ๐ฝ๐บ ๐๐บ๐๐๐๐บ๐
14 ๐ฉ๐๐
๐ - 02 ๐ ๐๐๐๐๐๐ 1969 ๐๐บ๐๐ ๐๐พ๐
๐บ๐ ๐๐พ๐๐๐บ๐
๐บ๐๐ ๐๐๐ ๐๐พ๐๐๐บ๐๐๐๐บ๐ ๐ญ๐พ๐ ๐ธ๐๐๐, ๐๐บ๐๐ ๐๐
๐พ๐๐บ๐
๐๐พ๐ผ๐บ๐๐บ ๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐พ๐๐๐บ๐๐๐๐๐บ๐
.
๐๐ข๐๐๐๐:
๐ฃ๐บ๐
๐บ๐ ๐๐พ๐๐๐๐ฝ๐พ ๐๐๐๐บ๐๐ ๐๐๐
๐๐๐พ๐ ๐ฝ๐บ๐
๐บ๐ ๐๐บ๐๐๐๐บ ๐๐พ๐๐พ๐ป๐๐๐บ๐ ๐ณ๐บ๐๐บ๐ ๐ญ๐พ๐๐๐พ๐๐
๐บ๐๐ฝ ๐ญ๐พ๐ ๐ฆ๐๐๐๐พ๐บ / ๐ฏ๐บ๐๐๐บ ๐ก๐บ๐๐บ๐ (๐จ๐ฑ๐จ๐ ๐ญ ๐ก๐ ๐ฑ๐ ๐ณ) ๐๐บ๐๐๐๐บ๐
19 ๐ฃ๐พ๐๐พ๐๐ป๐พ๐ 1961 ๐๐๐๐๐๐บ ๐๐พ๐๐บ๐ฝ๐บ ๐ฏ๐ค๐ฏ๐ค๐ฑ๐ 1969 , ๐ฟ๐บ๐๐๐บ ๐๐๐๐๐๐๐๐บ ๐ป๐พ๐๐๐บ๐๐บ ๐ป๐บ๐๐๐บ:
## ๐จ๐๐ฝ๐๐๐พ๐๐๐บ ๐๐๐ฝ๐บ๐ ๐บ๐ฝ๐บ ๐๐บ๐ ๐๐พ๐ฝ๐บ๐๐
๐บ๐๐บ๐ ๐บ๐๐บ๐๐๐ ๐บ๐๐บ๐ ๐ณ๐บ๐๐บ๐, ๐ฑ๐บ๐๐๐บ๐ ๐ฝ๐บ๐ ๐ก๐บ๐๐๐๐บ ๐ฏ๐บ๐๐๐บ ##
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
๐ฆ๐๐๐๐ฅ๐๐ ๐ฆ๐๐ก๐๐๐๐ง ๐๐ก๐ง๐๐๐ฅ๐๐ฆ๐ ๐ฃ๐๐ฃ๐จ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ฅ๐:
(๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ : ๐๐. ๐.๐. ๐๐ฐ๐ค๐ณ๐ข๐ต๐ฆ๐ป ๐๐ฐ๐ง๐บ๐ข๐ฏ ๐ ๐ฐ๐ฎ๐ข๐ฏ)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
๐๐๐ฆ๐๐๐๐๐๐ก ๐ก๐๐๐๐ฅ๐ ๐ง๐๐ฅ๐๐๐๐๐ฃ ๐๐๐ก๐๐ฆ๐ ๐ฃ๐๐ฃ๐จ๐ :
Fakta Sejarah yang MIRING/BENGKOK
SEMUA ORANG HARUS TAHU, TERUTAMA GENERASI MUDA PAPUA DAN INDONESIA TENTANG PENENTUAN PENDAPAT RAKYAT (PEPERA) 1969 DI PAPUA
"Jumlah 808. 312 Orang Asli Papua tidak pernah memilih untuk tinggal dengan Indonesia dan hanya 1.025 Orang Asli Papua dipaksa memilih untuk tinggal dengan Indonesia dengan ancaman moncong senjata dari total penduduk orang asli Papua 809.337 orang."
Oleh Gembala DR. A.G. Socratez Yoman
๐๐จ๐๐จ:
Sintong Panjaitan dalam bukunya: "Perjalanan Seorang Prajurit Peran Komando: mengakui keterlibatan TNI dalam pelaksanaan Pepera dari 14 Juli sampai 2 Agustus 1969, sebagai berikut;
"Seandainya kami (TNI) tidak melakukan operasi Tempur, Teritorial, Wibawa sebelum Pepera 1969, pelaksanaan Pepera di Irian Barat dapat dimenangkan oleh kelompok Papua Merdeka." (2009:hal.169).
Dalam sudah menulis artikel berjudul:
"TNI-POLRI JANGAN MEMELIHARA, MEMPERTAHANKAN, DAN MERAWAT SANDIWARA PEPERA 1969 YANG MENJADI LUKA MEMBUSUK DAN BERNANAH DI DALAM TUBUH BANGSA INDONESIA."
Dalam artikel ini, saya sudah sampaikan beberapa data autentik keterlibatan TNI dalam proses persiapan, pelaksanaan dan sesudah Pepera 1969.
๐ฉ๐ข๐ง๐๐ก๐:
Perlu ketahui, pada saat pelaksanaan Pepera 1969, Penduduk Orang Asli Papua berjumlah 809.337 (delapan ratus sembilan ribu tiga ratus tiga puluh tujuh ribu).
Dari jumlah penduduk OAP 809.337 ini, pemerintan dan TNI memilih hanya 1.025 orang.
Sementara OAP yang tidak terlibat dalam Pepera 1969 sebanyak 808. 312 orang.
1. Pada 14 Juli 1969 di Merauke yang dipaksa membacakan pernyataan yang disiapkan TNI atau angkat tangan untuk setuju tinggal dengan Indonesia sebanyak 175 orang dan tidak pernah ikut terlibat 144.171 orang.
2. Pada 16 Juli 1969 di Jayawijaya yang membacakan pernyataan yang disiapkan TNI atau angkat tangan untuk tinggal dengan Indonesia sebanyak 175 orang dan tidak pernah ikut terlibat 165.000 orang.
3. Pada 19 Juli 1969 di Paniai yang membacakan pernyataan yang disiapkan TNI atau angkat tangan untuk tinggal dengan Indonesia sebanyak 175 orang dan tidak pernah ikut terlibat 156.000 orang
4. Pada 23 Juli 1969 di Fak-Fak yang membacakan pernyataan yang disiapkan TNI atau angkat tangan untuk tinggal dengan Indonesia hanya 75 orang dan tidak pernah ikut terlibat 43.287 orang
5. Pada 26 Juli 1969 di Sorong yang membacakan pernyataan yang disiapkan TNI atau angkat tangan untuk tinggal dengan Indonesia sebanyak 110 orang dan tidak pernah ikut terlibat 75.474 orang
6. Pada 29 Juli 1969 di Manokwari yang membacakan pernyataan yang disiapkan TNI atau angkat tangan untuk tinggal dengan Indonesia sebanyak 75 orang dan tidak pernah ikut terlibat 49.875 orang
7. Pada 31Juli 1969 di Teluk Cenderawasih yang membacakan pernyataan yang disiapkan TNI atau angkat tangan untuk tinggal dengan Indonesia hanya 130 orang dan tidak pernah ikut terlibat 83.000 orang.
8. Pada 2 Agustus 1969 di Jayapura yang membacakan pernyataan yang disiapkan TNI atau angkat tangan untuk tinggal dengan Indonesia sebanyak 175 orang dan tidak pernah ikut terlibat 156.000 orang
Tulisan ini dapat meneguhkan dan memperkuat artikel saya pada 31 Juli 2022 yang dikutip di bawah ini.
"INDONESIA TIDAK ADA HAK KERDAULATAN ATAS TANAH, RAKYAT & BANGSA PAPUA.
Karena dalam proses Pelaksanaan PEPERA 1969 jumlah mayoritas Penduduk Asli Papua tidak terlibat. Tidak ada legitimasi suara atau pilihan mayoritas. Terbukti sebanyak 808. 312 orang tidak terlibat, tapi hanya 1.025 orang dari jumlah total penduduk orang asli Papua 809.337 orang.
๐ฃ๐๐ฅ๐ง๐๐ก๐ฌ๐๐๐ก:
Apakah benar bangsa Indonesia tidak ada hak kedaulatan atas TANAH, rakyat dan bangsa Papua Barat?
Jawabannya: Ya, benar, bangsa Indonesia tidak ada hak kedaulatan atas TANAH rakyat dan bangsa Papua Barat.
Karena, rakyat dan bangsa Papua Barat tidak atau belum pernah menerima, mengakui dan melegitimasi bangsa Indonesia berada di TANAH Papua. Bangsa Indonesia menganeksasi dan merampok TANAH Papua dan menduduki,menjajah dan memusnahkan bangsa Papua dengan moncong senjata.
๐๐๐๐๐๐๐ง๐ ๐ก๐๐๐๐ฅ๐ ๐ง๐๐ฅ๐๐๐๐๐ฃ ๐๐๐ก๐๐ฆ๐ ๐ฃ๐๐ฃ๐จ๐ ๐๐ง๐๐ฆ ๐ง๐๐ก๐๐ ๐๐๐ก ๐๐๐๐๐จ๐๐๐ง๐๐ก ๐ฃ๐ข๐๐๐ง๐๐ ๐ฃ๐๐ฃ๐จ๐ ๐ง๐๐ก๐๐๐๐ 01 ๐๐๐ฆ๐๐ ๐๐๐ฅ 1961:
Bangsa Indonesia tidak ada kedaulatan atas bangsa Papua juga didukung dengan beberapa fakta sebagai berikut:
1. Pada 19 Desember 1961 Indonesia aneksasi atau invansi militer atas kedaulatan dan kemerdekaan rakyat dan bangsa Papua Barat 1 Desember 1961 dengan maklumat Tiga Komando Rakyat (Trikora). Salah satu bukti penting sebagai pengakuan bangsa Indonesia ada negara yang dibubarkan: "Bubarkan Negara Papua Buatan Belanda."
2. Perjianjian New York 15 Agustus 1961 tidak melibatkan Orang Asli Papua. Perjanjian dibuat bangsa asing Indonesia dan Belanda yang dimediasi Amerika melalui diplomatnya Ellsworth Bunker dan negosiasi rahasia dilaksanakan di Virginia,Amerika Serikat.
3. Perjanjian Roma 30 September 1962 tidak melibatkan Orang Asli Papua.
4. Pepera 1969 dimenangkan oleh militer Indonesia dengan moncong senjata dan tidak memberikan kesempatan kepada Orang Asli Papua (lihat penjelasan di atas).
๐๐๐ก๐๐ - ๐๐๐ก๐๐ ๐ ๐๐ก๐๐ฆ:
6. Otsus Nomor 21 Tahun 2001 hampir 98% Penduduk Orang Asli Papua menolaknya tapi dilaksanakan dengan pemaksaan.
7. Akal-akalan UP4B dari Presiden Haji DR. Bambang Susilo Yudhoyono untuk melayani permintaan atau tekanan komunitas Internasional tentang kegagalan pelaksanaan Otsus Nomor 21 Tahun 2001.
๐ฃ๐๐๐๐ก๐๐๐ฅ๐๐ก ๐ก๐๐๐๐ฅ๐ ๐ง๐๐ฅ๐๐๐๐๐ฃ ๐จ๐ก๐๐๐ก๐-๐จ๐ก๐๐๐ก๐ ๐ก๐๐๐๐ฅ๐:
8. Evalusi Otsus Nomor 21 Tahun 2001 tanpa melibatkan Penduduk Orang Asli Papua dan penguasa kolonial modern Indonesia menentang atau menginjak-injak undang-undangnya sendiri. Proses evaluasi Otsus yang dilaksanakan MRP di TANAH Papua dihalang-halangi.
๐ฃ๐ข๐๐๐ง๐๐ ๐ฃ๐๐๐๐ ๐๐๐๐:
9.Otsus jilid 2 Nomor 2 Tahun 2021 diproses dan disahkan tanpa melibatkan Penduduk Orang Asli Papua.
10. DOB (Daerah Otonomi Baru) Boneka Indonesia tanpa melibatkan Penduduk Orang Asli Papua dan diproses dan disahkan dan dipaksakan oleh bangsa Indonesia.
๐ฃ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ก ๐๐๐ฅ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ฃ๐๐ก ๐ฅ๐๐๐ฌ๐๐ง ๐๐ก๐๐ข๐ก๐๐ฆ๐๐:
11. Penguasa Indonesia memproduksi mitos-mitos, stigma dan label: GPK, GPL, separatis, makar, OPM, KKB dan teroris sebagai upaya untuk mempertahankan legitimasi palsu di atas Tanah Papua.
12. Dari seluruh uraian ini terbukti, bahwa tidak ada keterlibatan Orang Asli Papua yang punya hak atas TANAH ini sebagai bentuk PENERIMAAN, DUKUNGAN DAN LEGITIMASI keberadaan Indonesia. Bangsa Indonesia tidak ada kedaulatan atas rakyat dan bangsa Papua Barat. Indonesia menduduki dan menjajah rakyat dan bangsa Papua secara ilegal.
๐ ๐ข๐๐จ๐ฆ ๐ข๐ฃ๐๐ฅ๐๐ก๐๐:
13. Indonesia menduduki, menjajah, menindas, memininggirkan dan memusnahkan Penduduk Asli Papua dengan kedaulatan semu yang diperkuat dengan semangat rasismse, fasisme, militerisme, kolonialisme, imperialisme, dan kapitalisme dan ketidakadilan.
14. Bangsa Indonesia mencari kedaulatan dan legitimasi PALSU dengan membina beberapa Orang Asli Papua untuk head to head (berhadap-hadapan) orang-orang asli Papua dengan saudara-saudara mereka.
Contoh: Wempy W Wetipo dibuat tamenng Indonedia dikirim untuk berhadapan dengan saudara-saudaranya yang menolak DOB. Nick Messet berhadapan dengan Tuan Benny Wenda Ketua ULMWP di wilayah Pasifik.
๐ฃ๐๐ ๐๐๐ฆ๐๐๐ก ๐๐๐๐ข๐๐ข๐๐ ๐ฃ๐๐ฆ๐๐จ:
15. Apakah mengajarkan secara paksa sejarah Indonedia, hafal pahlawan Indonesia, hafal Pancaslia, UUD45, Bhineka Tunggal Ika, hormat bendara merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Satu Nusa Satu Bangsa, lagu Dari Sabang sampai Merauke, lagu Ibu kita Kartini, ini bisa dikatakan kedaulatan Indonesia atas bangsa Papua?
๐ฃ๐ข๐๐ข๐ - ๐ฃ๐ข๐๐ข๐ ๐ฃ๐๐๐๐ฅ๐๐ก ๐ฃ๐๐ฅ๐ ๐๐๐๐:
Dr. George Junus Aditjondro (alm) mengatakan: "Dari kaca mata lebih netral, hal-hal apa saja yang dapat membuat klaim Indonesia atas daerah Papua Barat ini pantas untuk dipertanyakan kembali" (Cahaya Bintang Kejora: 2000:8).
Robin Osborn mengungkapkan: "...bahwa penggabungan daerah bekas jajahan Belanda itu ke dalam wilayah Indonesia didasarkan pada premis yang keliru, yaitu ketika 1.025 orang delegasi yang dipilih oleh pemerintah dan militer Indonesia memberikan suara mereka dibawah pengawasan PBB diartikan sebagai aspirasi politik dari seluruh masyarakat Papua Barat. Kini, premis ini diragukan keabsahannya berdasarkan hukum internasional" (2000:×××).
Sementara Pdt. Dr. Karel Phil Erari dengan tegas mengatakan: "Secara hukum, integrasi Papua ke dalam NKRI bermasalah.
๐๐๐ฆ๐๐ ๐ฃ๐จ๐๐๐ก:
Yang jelas dan pasti: Indonesia tidak ada kedaulatan di Tanah Papua. Karena tidak ada keterlibatan, persetujuan, dukungan dan legitimasi rakyat dan bangsa Papua. Mayoritas 98% rakyat dan bangsa Papua Barat menolak pendudukan dan penjajahan yang ilegal di atas TANAH Papua.
Penggabungan Papua ke dalam wilayah Indonesia adalah persetujuan bangsa-bangsa asing dan bangsa pencuri, perampok dan pembunuh, yaitu: Indonesia dan Belanda yang dimediasi Amerika Serikat untuk tujuan merampok tambang di Mimika (Tembagapura). Hanya motif ekonomi dan politik, bangsa Indonesia ada di Tanah Papua tanpa dukungan dan legitimasi Penduduk Orang Asli Papua.
๐ฃ๐๐ก๐๐๐๐ฅ๐๐ฃ๐๐ก:
Doa dan harapan saya, bahwa tulisan pendek ini membuka perspektif baru bagi para pembaca tentang status politik Papua dalam wilayah Indonesia.
Selamat membaca. Tuhan memberkati.
๐ข๐๐๐:
Ita Wakhu Purom, 2 Aguatus 2022
Penulis:
1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
2. Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).
3 Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC)
3. Anggota Baptist World Alliance (BWA).
__________
NO HP/WA: 08124888458
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~`
๐ฃ๐๐ฅ๐ ๐ข๐๐ข๐ก๐๐ก ๐๐๐ช๐:
๐ฒ๐พ๐๐๐๐บ๐๐๐บ ๐ณ๐ด๐ง๐ ๐ญ ๐ป๐พ๐๐๐พ๐๐บ๐ , ๐
๐บ๐
๐๐๐บ๐๐
๐บ๐ ๐ผ๐บ๐๐บ๐ ๐๐๐ ๐ฝ๐บ๐๐ ๐บ๐๐บ๐ - ๐บ๐๐บ๐~๐ฌ๐ ๐๐พ๐ป๐บ๐๐บ๐ ๐ก๐บ๐๐๐๐บ ๐ฏ๐บ๐๐๐บ ๐๐พ๐๐๐๐๐บ๐บ๐~๐ฌ๐, ๐๐บ๐๐ ๐ค๐๐๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ๐ ๐๐๐๐ป๐บ๐๐บ๐
๐บ, ๐๐พ๐ป๐บ๐ป ๐ฝ๐บ๐๐บ๐ ๐ฝ๐บ๐ ๐บ๐๐๐๐บ๐๐บ ๐๐บ๐๐ ๐๐๐ฝ๐บ๐ ๐๐พ๐๐ผ๐๐๐บ๐๐๐บ๐ ๐ฝ๐๐บ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐บ๐ ๐
๐พ๐
๐๐๐๐ ๐๐บ๐๐, ๐๐พ๐
๐บ๐๐บ 6 ๐ฝ๐พ๐๐บ๐ฝ๐พ ๐ฝ๐บ๐ ๐๐บ๐๐๐บ๐ ๐ป๐พ๐๐บ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐บ๐๐ ๐๐บ๐๐๐๐๐๐๐๐บ๐ ๐๐๐.
๐ฉ๐บ๐๐๐บ๐๐
๐บ๐ ๐๐บ๐
๐๐๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐บ๐~๐ฌ๐ , ๐๐บ ๐ก๐บ๐๐บ, ๐ฝ๐บ๐๐ ๐๐บ๐ฝ๐บ ๐๐บ๐๐ ๐บ๐๐บ๐-๐บ๐๐บ๐~๐ฌ๐ , ๐ ๐๐๐.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~