Selebihnya ada pada pilihan hati
Selalu bawa mulut 'tuk menuntut
Niscaya kebebasan ada menunggu
Riak kaki harus kibas debu jalanan
Tangan tebar usap keringat jalanan
Bibir wajib mengincar angin jalanan
Disanalah bersemayam kebebasan
Jika denyut nadi kita sama dibadan
Berbicara dalam hati pun serupa
Saling bergenggam erat jemari
Melangkah pun seirama dalam juang
Itu pertanda kita sejiwa sayang
Jodoh yang disatukan kolonial
Cinta yang diiklarkan penindasan
Memadu asmara dimedan revolusi
Oh kekasih jiwaku,
Ini adalah surat cinta dalam sajak
Utuh hati kita berkasmaran disana
Hingga buai benih-benih pemberontakan
Hollandia, 11-12-18
Giyai Aleks